Pontianak (Rabu, 11/09/24) – Pelaksanaan program Cooking class di KB/TK PAS AY Kampus 1 dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Selasa (10/09) untuk jenjang KB dan TK A, serta pada Rabu (11/09) bagi peserta didik jenjang TK B. Cooking class merupakan kegiatan mengolah bahan makanan yang telah disediakan, dengan panduan langsung dari seorang Bunda guru. Tujuan program ini adalah melatih kemampuan motorik halus peserta didik, serta mengenalkan kepada mereka jenis-jenis bahan makanan yang halal dan thoyib, sekaligus memberikan pengalaman belajar yang berkesan dengan melibatkan anak untuk praktik secara langsung. Anak-anak terlibat aktif dalam pembelajaran dengan mengikuti serangkaian proses berdasarkan instruksi yang diberikan.
Cooking class kali ini mengajak anak untuk membuat cilok, si kenyal bundar jajanan khas dari Jawa Barat yang berbahan dasar tepung tapioka. Lebih dari sekedar membuat jajanan, kegiatan ini juga menjadi wahana yang efektif dalam menstimulasi perkembangan anak secara holistik. Pertama, perkembangan kecerdasan intrapersonal anak dilatih melalui beberapa situasi yang terjadi saat proses pembuatan cilok, seperti kemampuan bersabar mendengarkan arahan dan bersabar untuk mencoba sembari mengikuti arahan yang diberikan. Anak sedang difasilitasi untuk mengenal pentingnya aturan, proses, dan pengendalian diri. Selain itu, anak juga dibiasakan untuk termotivasi dan percaya diri dalam mencoba hal baru serta menyelesaikan/bertanggung jawab terhadap tugas yang dimiliki. Kecerdasan intrapersonal akan membantu anak untuk mampu memahami diri sendiri, termasuk mengenali perasaan, pikiran, motivasi, dan kemampuan yang ada pada dirinya.
Tidak hanya itu, cooking class membuat cilok juga memfasilitasi perkembangan keterampilan motorik halus melalui gerakan-gerakan kecil yang terkoordinasi. Keterampilan motoric dilatih melalui pergerakan otot tangan dan jemari. Keterampilan ini merupakan cikal-bakal dari kemampuan anak menyelesaikan aktivitas hariannya, seperti menyuap makanan ke dalam mulut, menulis, menggambar, membuka bungkus kemasan, dsb. Keterampilan motorik halus berhubungan erat dengan perkembangan kognitif anak, seperti kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan kreativitas. Anak dengan keterampilan motorik halus yang baik akan lebih mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Selain melatih kecerdasan intrapersonal dan keterampilan motorik halus, aktivitas ini juga dapat mendukung keterampilan visual-spasial dan perkembangan sensorimotor. Keterampilan visual-spasial perlu dilatih agar anak mampu mengenali ukuran, jarak, dan orientasi. Kemampuan ini membantu anak berorientasi di lingkungan sekitar dan memahami konsep-konsep dasar seperti bentuk benda-benda di sekitarnya. Pengenalan anak terhadap bentuk dapat merangsang imajinasi dan kreativitas mereka dalam bermain dan berkarya. Adapun perkembangan sensorimotor difasilitasi melalui penginderaan dan gerakan fisik. Melalui indera peraba, anak akan mengenal berbagai tekstur (seperti halus, kasar, lembut, atau keras), sedangkan melalui indera penglihatan, anak akan mulai memahami berbagai bentuk (seperti bulat, persegi, atau segitiga, dan lainnya). Aktivitas yang melibatkan pengenalan tekstur dan bentuk dapat merangsang perkembangan otak anak, terutama bagian yang berhubungan dengan perkembangan persepsi serta kognisi. Aktivitas tersebut juga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak terhadap lingkungan sekitar dan memotivasi mereka dalam mengenal hal-hal baru serta bereksplorasi.
Comments