Pontianak (Kamis, 12/09/24) – Pelaksanaan program Cooking class di KB/TK PASAY Kampus 3 dilaksanakan pada hari Rabu (11/09). Cooking class merupakan praktik memasak olahan sederhana dengan melibatkan seluruh peserta didik, dipandu seorang Bunda guru, dan didampingi oleh seluruh guru kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan motorik halus peserta didik, serta mengenalkan jenis-jenis bahan makanan yang halal dan thoyib. Tidak hanya itu, program cooking class juga merupakan upaya yang dilakukan sekolah dalam memberikan pengalaman belajar yang berkesan melalui keterlibatan anak secara aktif dalam proses pembelajaran.
Cooking class kali ini mengajak anak untuk membuat klepon, si hijau bundar jajanan tradisional nusantara dari bahan dasar tepung ketan yang dibalur dengan kelapa parut. Lebih dari sekedar membuat jajanan, kegiatan ini juga menjadi wahana edukatif yang dapat memfasilitasi perkembangan anak secara komprehensif. Proses pembuatan klepon memberikan kesempatan bagi anak untuk melatih kecerdasan intrapersonal melalui kesabaran dalam mendengarkan instruksi dan ketekunan dalam mengikuti rangkaian proses yang dicontohkan. Proses tersebut juga menjadi salah satu sarana yang dapat membantu anak dalam memahami pentingnya aturan, mengikuti proses, dan mengendalikan diri. Selain itu, anak juga dilatih untuk menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab. Kecerdasan intrapersonal akan membantu anak untuk mengenal diri sendiri, sehingga ia dapat mengembangkan potensi diri secara optimal di masa mendatang.
Selain itu, Cooking class membuat klepon juga dapat mendukung perkembangan keterampilan motorik para peserta didik. Proses memipihkan dan membulatkan adonan membutuhkan gerakan tangan yang presisi dengan kekuatan yang terkontrol. Aktivitas tersebut dapat membantu melatih otot-otot kecil di bagian jemari, telapak tangan, dan pergelangan tangan anak. Saat membulatkan adonan, anak sedang dilatih untuk mengkoordinasikan mata dan tangannya, sekaligus mengenal konsep ukuran, bentuk, dan tekanan sederhana. Adapun mengisi gula merah dan melumuri adonan dengan kelapa parut dapat menstimulasi otot pada jemari tangan, melalui gerakan menjepit dan membalur. Keterampilan motorik halus berhubungan erat dengan perkembangan kognitif anak, seperti kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan kreativitas. Keterampilan motorik halus yang baik akan membuat anak lebih percaya diri dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Tidak hanya itu, rangkaian proses membuat klepon, mulai dari menguleni, mengisi gula merah, membentuk adonan, hingga membalurkan kelapa parut juga dapat mendukung perkembangan kemampuan visual-spasial dan sensorimotor anak. Keterampilan visual-spasial membantu anak mengembangkan kesadaran spasial, seperti mengetahui posisi benda-benda dan membedakan berbagai bentuk. Semakin banyak anak mengenal berbagai bentuk, semakin kaya pula imajinasi yang dimiliki untuk menciptakan dan mengkonsep hal-hal baru (berkarya). Adapun perkembangan sensorimotor difasilitasi melalui penginderaan dan gerakan fisik. Melalui indera peraba, anak akan mengenal berbagai tekstur (seperti halus, kasar, lembut, atau keras), sedangkan melalui indera penglihatan, anak akan mulai memahami berbagai bentuk (seperti bulat, persegi, atau segitiga, dan lainnya). Aktivitas yang melibatkan pengenalan tekstur dan bentuk dapat membantu anak mengembangkan kemampuannya dalam membedakan, mengklasifikasikan, dan mengingat informasi sensorik. Hal tersebut tidak hanya meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami lingkungan sekitar, tetapi juga dapat mempengaruhi anak sehingga lebih kreatif dan eksploratif.
Comments