Pontianak (Senin, 11/11/2024) —KB/TK Pesantren Anak Sholeh Aulaadul Yamin (PAS AY) menggelar puncak tema tanaman bagi seluruh peserta didik pada Rabu (7/11 di Kampu 3) dan Senin (11/11 di Kampus 1). Kegiatan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keimanan (mengenal tanaman Ciptaan Allah), kemandirian dan berani mencoba hal baru, serta peduli dan cinta alam. Pembelajaran puncak tema tanaman kali ini mengajak anak terlibat langsung secara aktif dalam proses menanam bibit yang telah disiapkan. Kegiatan ini menjadi pengalaman belajar yang sangat menyenangkan serta edukatif.
Di Kampus 1, anak-anak dengan antusias menanam bibit tomat dan bunga kol. Sebelum mulai menanam, seluruh peserta didik dikelompokkan per-tiga orang dan diberi pollybag. Kemudian Bunda Finna mengenalkan berbagai peralatan yang dibutuhkan, seperti tanah, polybag, serta menjelaskan jenis bibit yang akan ditanam. Anak-anak mengisi polybag milik kelompoknya dengan media tanah yang telah disediakan. Setelah polybag terisi, barulah dibagikan bibit bagi setiap anak. Meski cuaca panas dan mereka mulai berkeringat, namun anak-anak tetap antusias mengikuti arahan yang diberikan.
Adapun pelaksanaan puncak tema Tanaman di Kampus 3 dilakukan dengan mengajak peserta didik untuk mernanam cabai. Sebelum peserta didik mengeksekusi penanaman, Bunda Ana memberikan penjelasan mengenai proses tumbuhnya tanaman cabai dan perbedaan tanaman cabai dengan tanaman lainnya. Selain itu, anak-anak juga dikenalkan cara merawat tanaman, seperti menyiramnya dan menyingkirkan hama (keong/semut) pada tanaman cabai. Anak-anak tampak bersemangat mendengarkan rangkaian penjelasan dan arahan. Meski saat kegiatan berlangsung, hujan turun dengan deras dan tempias hujan mengenai area anak-anak menanam, namun seluruh peserta didik tetap bersemangat menaman bibit yang telah disediakan oleh bunda guru ke dalam media tanam tanah yang basah karena terkena air hujan.
Kegiatan menanam memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak usia dini, antara lain:
Pengembangan Kognitif: Anak-anak difasilitasi untuk mengamati perubahan yang terjadi pada tanaman setiap harinya karena tanaman ditanam di sekitaran area sekolah. Hal tersebut dapat melatih kecerdasan kognitif mereka, seperti kemampuan berpikir kritis, menganalisis, dan memecahkan masalah.
Pengembangan Motorik: Proses menanam melibatkan berbagai gerakan, seperti menggali tanah, mengankut tanah ke dalam polybag, dan memasukkan bibit ke dalam media tanam. Kegiatan ini melatih motorik halus dan kasar anak.
Perkembangan Sensorik: Saat menanam, anak-anak menggunakan hampir seluruh indera mereka. Mereka melihat warna dan bentuk tanaman, merasakan tekstur tanah, dan mesisipkan bibit ke dalam tanah. Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan otak dan meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan.
Pengembangan Sosial-Emosional: Anak-anak belajar tentang kerjasama, berani mencoba hal baru, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap lingkungan. Mereka juga diajarkan untuk sabar menunggu hasil dari bibit yang ditanam.
Pengembangan Bahasa: Selama kegiatan, anak-anak diajak untuk berinteraksi dengan teman dan guru. Hal ini membantu mereka mengembangkan kemampuan bahasa, terutama kecakapan komunikasi lisan.
Apresiasi terhadap Alam: Kegiatan menanam menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian anak terhadap alam yang Allah ciptakan. Mereka akan belajar mengenali proses penanaman dan pentingnya merawat tanaman ciptaan Allah agar dapat tumbuh dengan baik.
PAS AY berkomitmen untuk senantiasa memberikan pendidikan holistik bagi peserta didik, sehingga pembelajaran tidak hanya berfokus pada kecakapan pengetahuan akademik, tetapi juga pendidikan karakter, dan kecintaan terhadap alam yang Allah ciptakan. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program—salah satunya puncak tema tanaman ini kali ini—dan kegiatan lainnya yang mengintegrasikan berbagai aspek perkembangan anak menjadi pembelajaran dengan keterlibatan peserta didik secara aktif. Semoga kegiatan ini dapat menjadi wasilah dari hadirnya generasi Rabbani yang selamat raganya, bahagia jiwanya, dan sadar hatinya akan tanggung jawab sebagai Abdullah (hamba yang Allah mau).
Comments