Kubu Raya, (Sabtu, 01/02/2025) – Pondok Masjid Munzalan Ashabul Yamin (PMMAY) menerima kunjungan dari TPQ Ceria Abata pada Sabtu (01/02). Suasana hangat menyelimuti pertemuan silaturrahim pada pagi menjelang siang tersebut. Kunjungan dilakukan oleh Para Asatidz dari TPQ Ceria Abata, beserta santri dari berbagai usia, dan wali para santri, yang dikepalai oleh Al Ustadz Mukhtar Jamaludin—selaku Ketua Pembina TPQ Ceria Abata. Kunjungan tersebut diterima oleh Al Ustadz Banjiruddin—selaku Ketua Yayasan PMMAY; Al Ustadzah Siti Rasmiyah/Bunda Yaya—selaku Musyrifah Amal Pendidikan; Al Ustadzah Yulianti—selaku Kepala Bagian Pendidikan Al-Qur’an; serta beberapa santri penerima amanah dari SKK (Staf Khusus Kepengasuhan) dan Amal Pendidikan.
Sebagai pembuka, Al Ustadz Mukhtar Jamaludin menyampaikan bahwa kunjungan kali ini dilakukan sebagai bentuk syukur atas satu tahun perjalanan TPQ Ceria Abata dalam bergerak di bidang pendidikan Al-Qur’an. Beliau menceritakan sejarah singkat pendirian lembaga—yang atas izin Allah—memulai perjalanan dengan jumlah enam santri, hingga kini telah memfasilitasi pembelajaran bagi 60-an santri. Hal tersebut disambut baik oleh Bunda Yaya dalam sambutannya. Beliau menyatakan bahwa, kehadiran Asatidz, para santri, berserta wali santri dari TPQ Abata semakin membangkitkan semangat beliau untuk senantiasa mengambil peran dalam praktik pendidikan Al-Qur’an. Pada kesempatan ini, para peserta kunjungan dikenalkan dengan berbagai pergerakan yang ada di Pondok Masjid Munzalan Ashabul Yamin, mulai dari unit usaha milik masjid (seperti Roti Bahagia dan Ruang Bahagia), tempat penyaluran Ziswaf (Baitulmaal Munzalan Indonesia), serta pergerakan di jalur pendidikan formal (KB/TK Pesantren Anak Soleh Aulaadul Yamin dan Munzalan Aulaadul Yamin School) maupun non-formal (Balai Tahfizh Al-Qur’an). Beberapa video ditayangkan sebagai gambaran kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Bunda Yaya juga menyampaikan bahwa seluruh pergerakan di PMMAY—termasuk pendidikan—berjalan dengan landasan ASI (Al-Qur’an, sholat, dan infaq). Hal tersebut sejalan dengan pergerakan yang juga dilakukan oleh TPQ Ceria Abata. Selain itu, Bunda Yulianti juga memberikan sambutan hangat dan memberikan penjelasan lebih spesifik mengenai pembelajaran di Balai Tahfizh Al-Qur’an/BTQ Indonesia. Beliau berharap, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dari jalinan kolaborasi antar lembaga sehingga dapat saling mendukung dalam memberantas buta huruf baca Al-Qur’an, khususnya di wilayah Kota Pontianak.
Setelah mendengarkan penjelasan mengenai beberapa pergerakan di PMMAY, peserta kunjungan juga dikenalkan pada pemaknaan dan peranan masjid, yaitu sebagai Rumah Allah dengan banyak fungsi, tempat berkumpul, tempat mengaji, tempat bersilaturrahim, sekaligus tempat untuk bermain dengan catatan tidak mengganggu pelaksanaan ibadah para jama’ah. Anak-anak juga diajak untuk mengenal beberapa masjid yang menjadi contoh dari pergerakan Masjid Kapal Munzalan Indonesia, yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, serta Masjidil Aqsha. Sebelum melakukan perjalanan singkat ke sekitaran kawasan masjid, anak-anak diarahkan untuk membentuk barisan dan diajak untuk mempraktikkan adab keluar masjid, yakni dengan melangkahkan kaki kiri dan membaca doa.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan kawasan sekitar masjid, mulai dari pengenalan Munzalan Mart dan pentingnya sadar halal saat membeli makanan kemasan; lalu pengenalan salah satu usaha milik masjid, yaitu Ruang Bahagia; serta ajakan untuk menyalurkan infaq bersama di Baitulmaal Munzalan Indonesia. Anak-anak antusias mendengarkan penjelasan dan menanggapi beberapa pertanyaan yang diajukan saat melihat area sekitaran masjid. Saat menyalurkan infaq, anak-anak berbaris dengan tertib dan membuat lingkaran sesuai arahan untuk doa bersama. Salah satu petugas dari BMI memimpin doa dan diaminkan oleh seluruh santri, para asatidz, dan wali santri. Kegiatan infaq ini merupakan bagian dari upaya pembiasaan ibadah sehari-hari yang dilakukan di PMMAY melalui program Inspiring (infaq setiap hari kalau bisa sering-sering). Kegiatan ditutup dengan dokumentasi serta membaca SOP Sebelum Berkendara, yaitu membaca doa sebelum keluar rumah/berpergian dan doa naik yang diajarkan Rasulullah Saw. secara bersama-sama.
Semoga kegiatan ini menjadi wasilah bagi anak-anak untuk menumbuhkan kecintaan pada Islam, memberikan pengalaman menyenangkan bagi anak dalam mengenal syariat, mempererat tali silaturrahim antar lembaga, serta menyelaraskan pergerakan dakwah dalam sinergi dan kolaborasi. Dengan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi Rabbani yang senantiasa bersemangat dan istiqomah mempelajari Al-Qur’an.
Comments