Pontianak (Selasa, 03/09/2024) – Puncak Tema hewan di KB/TK PAS AY Kampus 1 dilaksanakan pada Selasa (03/09). Berkolaborasi dengan Komunitas pencinta hewan Independent Exotic Pets (IEP), para peserta didik diajak untuk mengenal hewan-hewan ciptaan Allah SWT. Para penggiat dari Komunitas IEP membawakan beberapa hewan yang telah dipelihara dan dirawat secara personal oleh komunitas, seperti kura-kura sulcata darat dari Australia, musang akar yan berhabitat asli di gunung, ular phyton albino, ular phyton bola, iguana, iguana albino, burung hantu, biawak, kadal panana, kadal kepala naga, dan kadal lidah biru.
Hewan yang didatangkan telah terbiasa dalam pemeliharaan manusia, sehingga para peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan hewan-hewan tersebut. Anak-anak sangat antusias. Secara bergantian, anak melihat ular dari jarak dekat, merasakan tekstur kulit ular secara langsung, bahkan beberapa anak berani untuk mengendong ular di leher mereka dan berpose untuk didokumentasikan. selain dikenalkan, anak-anak juga mendapatkan pengarahan bahwa binatang adalah ciptaan Allah, sama seperti manusia. Jika manusia tidak mengganggu mereka dan tidak mengganggu habitat/makanan mereka, maka binatang juga tidak akan menyerang. Disampaikan pula oleh perwakilan Komunitas IEP, jika anak-anak menemukan hewan serupa di luar kegiatan, mohon untuk tidak didekati, karena hewan tersebut masih liar dan khawatir akan menyerang (hewan tersebut belum terbiasa berinteraksi dengan manusia).
Selain memegang ular, anak-anak juga berkesempatan untuk memegang burung hantu, musang akar, bahkan memberi makan kura-kura sulcata dengan sayur yang telah disediakan.
Pelaksanaan puncak tema hewan diharapkan dapat memfasilitasi anak dalam mendapatkan pembelajaran dan pengalaman berharga. Melalui interaksi langsung, anak difasilitasi untuk mengenal keanekaragaman makhluk hidup dan menyadari keagungan Allah sebagai pencipta dari berbagai keindahan di muka bumi. Mereka belajar menghargai setiap ciptaan-Nya dan menjaga kelestarian alam di masa mendatang. Selain itu, interaksi langsung dengan hewan-hewan yang jarang dijumpai juga dapat memfasilitasi anak untuk belajar empati, percaya diri, dan tanggung jawab. Informasi mengenai hubungan ideal manusia dengan hewan sebagai sesama makhluk ciptaan Allah, cara memperlakukan mereka, bahkan memberi makan/menggendong langsung hewan tersebut akan menjadi referensi ingatan bagi anak-anak. Manusia tidak boleh bertindak membunuh/memburu ciptaanNya, memperlakukan dengan baik, dan tidak menyiksa hewan-hewan ciptaan Allah. Lebih dari sekadar melatih kecerdasan afektif, kegiatan ini juga dapat merangsang optimalisasi perkembangan kognitif anak melalui penginderaan yang mereka lakukan. Anak dapat mengenal tekstur tertentu melalui perabaan, merasakan kasar-halus dan lembut-keras, mengenal bentuk, warna, bahkan nama-nama hewan yang berbeda.
Semoga kegiatan ini dapat menjadi wasilah anak-anak dapat mengenal berbagai hewan ciptaan Allah, menghargai semua makhluk hidup, dan terbiasa berempati dan berkasih sayang pada makhluk-makhlukNya. Semoga kegiatan juga dapat menjadi wasilah untuk menumbuhkan rasa ingin tahu yang lebih besar tentang dunia hewan, serta ketertarikan peserta didik untuk terus belajar. Semoga kegiatan ini dapat mendukung perkembangan anak-anak secara optimal untuk mengenal alam ciptaanNya, merawat lingkungan, dan menjadi generasi yang peduli terhadap sesama makhluk hidup.
コメント